Selasa, 06 September 2016


SISTEMATIKA PELAPORAN HASIL TUGAS

REVIEW JURNAL



Reviewer
Nama
Minarti Juliana
Nim
8156171052
Kelas
Dikmat A-1
Mata kuliah
Integrasi Ict Dalam Pembelajaran Matematika





Penulis                        
Husna1, M. Ikhsan2, Siti Fatimah3
Volume , Halaman & Tahun
Jurnal Peluang, Volume 1, Nomor 2, April 2013, ISSN: 2302-5158
Judul Jurnal
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS).
Tujuan Penelitian
Tujuan Penulis dari penelitian adalah untuk menguji perbedaan keterampilan pemecahan masalah matematika dan keterampilan komunikasi antara siswa yang memperoleh model matematika dari pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dan mahasiswa yang menerima konvensional belajar
Latar Belakang Masalah
Dalam Paragraf Pertama, Penulis  menegaskan bahwa Kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis merupakan kemampuan matematika yang harus dimiliki siswa Sekolah Menengah Pertama dalam pencapaian kurikulum.

NCTM (2000) mengemukakan bahwa pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya pada situasi baru dan berbeda. Selain itu NCTM juga mengungkapkan tujuan pengajaran pemecahan masalah secara umun adalah untuk (1) membangun pengetahuan matematika baru, (2) memecahkan masalah yang muncul dalam matematika dan di dalam kontekskonteks lainnya, (3) menerapkan dan menyesuaikan bermacam strategi yang sesuai
untuk memecahkan permasalahan dan (4) memantau dan merefleksikan proses dari pemecahan masalah matematika.

Baroody (Ansari, 2009) bahwa  matematika juga sebagai alat untuk mengkomunikasikan berbagai ide dengan jelas,tepat dan ringkas, kedua adalah sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika di sekolah, matematika juga sebagai wahana interaksi antarsiswa dan juga sebagai sarana komunikasi guru dan siswa.

Pada paragraf selanjutnya ,penulis menjelaskan mengenai masalah yang sering dihadapi siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran matematika umumnya masih berlangsung secara tradisional dengan karakteristik berpusat pada guru, menggunakan pendekatan yang bersifat ekspositori sehingga guru lebih mendominasi proses aktivitas pembelajaran di kelas sedangkan siswa pasif, selain itu latihan yang diberikan lebih banyak soal-soal yang bersifat rutin sehingga kurang melatih daya nalar dalam pemecahan masalah dan kemampuan berpikir siswa hanya pada tingkat rendah.
Dalam paragraf  ke-enam Dari masalah di atas dapat disimpulkan bahwa cara pembelajaran matematika harus diperbaharui guna meningkatkan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa menjadi lebih baik, untuk meningkatkan hal tersebut diperlukan sebuah model pembelajaran yang aktif dan inovatif. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
Identifikasi Masalah
·         Hasil belajar matematika siswa masih rendah
·         Kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah
·         Kemampuan komunikasi siswa masih rendah
·         Pembelajaran masih berpusat pada guru
·         Siswa masih pasif dalam pembelajaran matematika
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini ada dua kelas sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pretest-posttest-controlgroup design.

Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan tes uraian. Untuk analisis data peneliti menggunakan bantuan program software SPSS 16,0 dan MS Exel 2007. Sedangkan data N –Gain dihitung dengan menggunakan  gain ternormalisasi yang dikembangkan oleh Meltzer (2002).

Dalam sub pokok bahasan diatas penulis menjelaskan dengan sangat rinci bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan, menggunakan metode-metode yang telah disebutkan diatas. Pembahasan yang dilakukan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca.
Hasil Penelitian
Dari hasil analisis penulis dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional jika dilihat secara keseluruhan siswa, akan tetapi secara katagori peringkat siswa hanya pada peringkat siswa tinggi dan sedang saja peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Kesimpulan
1.      Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, ditinjau dari keseluruhan siswa dan peringkat siswa tinggi.
2.      Dan bgitu juga  komunikasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
Kelebihan dan Kelemahan dari Penelitian ini.
Kelebihan
Siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Kelemahan
Mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa.
Sumber Utama Referensi Penulis Jurnal
Shadiq, F. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Depdiknas Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika. Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar