SISTEMATIKA PELAPORAN HASIL TUGAS
“ REVIEW JURNAL
”
Reviewer
|
|
Nama
|
Minarti Juliana
|
Nim
|
8156171052
|
Kelas
|
Dikmat A-1
|
Mata kuliah
|
Integrasi
Ict Dalam Pembelajaran Matematika
|
Penulis
|
Husna1, M. Ikhsan2, Siti Fatimah3
|
Volume , Halaman &
Tahun
|
Jurnal Peluang,
Volume 1, Nomor 2, April 2013, ISSN: 2302-5158
|
Judul Jurnal
|
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis Siswa
Sekolah Menengah Pertama Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
(TPS).
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan Penulis dari penelitian adalah untuk menguji perbedaan keterampilan
pemecahan masalah matematika dan keterampilan komunikasi antara siswa yang
memperoleh model matematika dari pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dan mahasiswa yang menerima konvensional belajar
|
Latar Belakang Masalah
|
Dalam Paragraf Pertama, Penulis menegaskan bahwa Kemampuan
pemecahan masalah dan komunikasi matematis merupakan kemampuan matematika
yang harus dimiliki siswa Sekolah Menengah Pertama dalam pencapaian kurikulum.
NCTM (2000) mengemukakan bahwa
pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
sebelumnya pada situasi baru dan berbeda. Selain itu NCTM juga mengungkapkan
tujuan pengajaran pemecahan masalah secara umun adalah untuk (1) membangun
pengetahuan matematika baru, (2) memecahkan masalah yang muncul dalam
matematika dan di dalam kontekskonteks lainnya, (3) menerapkan dan
menyesuaikan bermacam strategi yang sesuai
untuk
memecahkan permasalahan dan (4) memantau dan merefleksikan proses dari pemecahan
masalah matematika.
Baroody (Ansari, 2009) bahwa matematika juga sebagai alat untuk
mengkomunikasikan berbagai ide dengan jelas,tepat dan ringkas, kedua adalah
sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika di sekolah, matematika
juga sebagai wahana interaksi antarsiswa dan juga sebagai sarana komunikasi
guru dan siswa.
Pada paragraf selanjutnya ,penulis
menjelaskan mengenai masalah yang sering dihadapi siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran
matematika umumnya masih berlangsung secara tradisional dengan karakteristik
berpusat pada guru, menggunakan pendekatan yang bersifat ekspositori sehingga
guru lebih mendominasi proses aktivitas pembelajaran di kelas sedangkan siswa
pasif, selain itu latihan yang diberikan lebih banyak soal-soal yang bersifat
rutin sehingga kurang melatih daya nalar dalam pemecahan masalah dan
kemampuan berpikir siswa hanya pada tingkat rendah.
Dalam
paragraf ke-enam Dari masalah di atas
dapat disimpulkan bahwa cara pembelajaran matematika harus diperbaharui guna
meningkatkan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa menjadi lebih
baik, untuk meningkatkan hal tersebut diperlukan sebuah model pembelajaran
yang aktif dan inovatif. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan
adalah pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
|
Identifikasi Masalah
|
·
Hasil belajar matematika siswa masih rendah
·
Kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah
·
Kemampuan komunikasi siswa masih rendah
·
Pembelajaran masih berpusat pada guru
·
Siswa masih pasif dalam pembelajaran matematika
|
Metode Penelitian
|
Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini ada dua kelas sampel penelitian
yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share
dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.
Desain yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu pretest-posttest-controlgroup design.
Instrumen dalam penelitian ini adalah
dengan tes uraian. Untuk analisis data peneliti menggunakan bantuan program software SPSS 16,0 dan MS Exel 2007. Sedangkan data N –Gain
dihitung dengan menggunakan gain ternormalisasi yang
dikembangkan oleh
Meltzer (2002).
Dalam sub pokok bahasan
diatas penulis menjelaskan dengan sangat rinci bagaimana penelitian tersebut
dilaksanakan, menggunakan metode-metode yang telah disebutkan diatas. Pembahasan yang dilakukan oleh penulis mudah
dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca.
|
Hasil Penelitian
|
Dari hasil analisis penulis dapat
disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share lebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional jika dilihat
secara keseluruhan siswa, akan tetapi secara katagori peringkat siswa hanya
pada peringkat siswa tinggi dan sedang saja peningkatan kemampuan komunikasi
matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
|
Kesimpulan
|
1. Peningkatan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share lebih baik daripada
siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, ditinjau dari keseluruhan
siswa dan peringkat siswa tinggi.
2. Dan
bgitu juga komunikasi dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share
|
Kelebihan dan Kelemahan
dari Penelitian ini.
|
Kelebihan
Siswa secara langsung dapat memecahkan masalah,
memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu
dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di
depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
Kelemahan
Mengubah kebiasaan siswa belajar dari yang dengan cara
mendengarkan ceramah diganti dengan belajar berfikir memecahkan masalah
secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa.
|
Sumber Utama Referensi
Penulis Jurnal
|
Shadiq, F.
2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Matematika. Depdiknas Dirjen Dikdasmen PPPG Matematika. Yogyakarta
|